Sekolah sebagai tempat mengais rejeki bagi pedagang kaki lima. Ditengah hingar bingar politik yang tak menentu, dan harga-harga yang melambung tinggi sementara tuntutan hidup harus terpenuhi, kita dipaksa harus kreatif dan inovatif dalam berusaha. Karenanya wajar jika Bermunculan UKM-UKM di masyarakat. Baik yang mangkal dipinggir jalan, kios-kios, pasar bahkan dimall.
Dimikian halnya juga lingkungan sekolah tak luput dari berjubelnya pedagang kaki lima dalam menjajakan dagangannya. Salah satunya di lingkungan SMK YPE Kroya. Didepan pintu masuk sepanjang jalan slamet berjajar pedang makan, dari siomay, batagor, otak-otak dan makanan ringan lainya. Semuanya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Dilingkungan SMK YPE Kroya memang sangat menjanjikan produktivitas bisnisnya dengan jumlah siswa yang hampir 1000 orang dengan kalkulasi peesiswa membawa uang jajan Rp.5.000 rata-rata yang yang berputar bisa mencapai Rp.1.000.000 / hari. Maka wajar jika para pedang disana bisa mencapai omset +-Rp.500.000 / hari. Ini fakta jikalau ada usaha yang kreatif dengan memutuskan urat malu tak ada alasan bagi kita untuk menganggur dan mendapat bagian dari jatah rejeki kita dariNya.
Post a Comment
Yuk berinteraksi dengan bijak dan sopan